Pengantar Ilmu Tajwid
Menurut Bahasa : Tahsin/Memperbaiki
Menurut Istilah : Membaca Al-Qur'an
dengan benar sebagaimana bacaan Rasulullah Saw. dan para sahabat RA. dengan
memperhatikan hukum bacaan, mengeluarkan huruf dari makhrajnya serta
memperindah suara.
Pengertian Ilm Qiro’at
Ilm Qiro’at/
Qur’an ialah suatu ilmu yang digunakan untuk mengenal cara baca dan cara
pelaksanaan didalam membaca kalimat-kalimat Al-Qur’an, baik yang muttafaq(sepakat)
ataupun mukhtalaf(berbeda) serta mengasalkan setiap wajah kepada
penuqilnya(Thoriq, Rowi, dan Imam)
Fungsi Ilm Qiro’at adalah:
1. Mencegah dari kesalahan dalam membaca Al-Qur’an,
2. Menjaga kalimat-kalimat Al-Qur’an dari penyimpangan,
pengubahan, penukaran atau penggantian,
3. Mengetahui bacaan yang sesuai dan seharusnya dibaca saat
beribadah,
4. Membedakan antara Qiro’at yang boleh dibaca dan yang tidak
boleh dibaca.
Ilm Qiro’at dan Tartil
Antara Tartil
dan Qiro’at merupakan elemen yang tidak bisa dipisahkan/ memiliki hubungan yang
kuat, bernama Qiro’at karena wajah-wajah bacaan yang berbeda-beda didalam
membaca kalimat-kalimat Al-Qur’an Al-Karim yang telah diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW tersebut, dengan Tartil.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam
Surat Al-Furqon: 32;
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ
عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ
وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً
“ Berkatalah orang-orang yang kafir:
"Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun
saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami
membacakannya secara tartil (teratur dan benar)”.
Juga dalam Al-Qur’an Surat
Al-Muzammil: 4;
…. وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً
“ Dan bacalah Al Qur'an itu dengan
perlahan-lahan”.
Rasulullah Saw.bersabda:
Bacalah Al-Qur'an dengan irama dan
suara Arab (yang fasih)
Tahfiq : Membaca dengan sangat pelan
Tartil : Membaca dengan pelan
Hadr :
Membaca dengan cepat
Tadwir : Membaca
antara Tartil dan Hadr
Pengertian Tartil
Tartil
menurut bahasa berarti jelas, racak dan teratur, sedang menurut istilah Ahl
Qiro’at ialah membaca Al-Qur’an dengan pelan-pelan dan tenang, beserta
memikirkan arti-arti Al-Quran yang sedang dibaca, dan tentunya hukum tajwid
terjaga dengan baik dan benar/ terpelihara
dengan sempurna. Hukum Tartil menurut Jumhur Ulama’ ialah Fardhu ‘ain,
bagi siapa saja(anak kecil/ orang dewasa).
Macam-Macam Tartil dan Khotho’
Tartil dalam membaca Al-Qur’an
memiliki tiga macam cara, yaitu:
1. Tahqiq, ialah membaca Al-Qur’an dengan
pelan-pelan dan tenang dan memkirkan arti/makna yang terkandung dalam
Kalamullah tersebut serta memelihara hukum-hukum tajwid dengan baik dan benar,
2. Hader, ialah membaca Al-Qur’an dengan cepat
tapi semua hukum-hukum tajwid tetap terpelihara dengan baik dan benar,
3. Tadwir, ialah membaca Al-Qur’an dengan sedang
atau mengambil 2(dua) cara diatas,
Khotho’(kesalahan) dalam membaca
Al-Qur’an memiliki tiga macam bentuk, yaitu:
1. Lahen, ialah kesalahan baca harokat
nash Al-Qur’an,
2. Tashif, ialah kesalahan baca huruf nash
Al-Qur’an,
3. Lubes, ialah bacaan yang yang kacau atau
kabur dari hukum-hukum tajwid.
Tempat Keluar Huruf (Makharijul
Huruf)
1.
Rongga Mulut dan Rongga Tenggorokan Terbuka
2.
Tenggorokan
3.
Lidah
4.
Bibir
5.
Rongga Hidung
Istiadzah dan Basmalah
Istiadzah : Aku berlindung kepada Allah
dari syaitan yang terkutuk
· Dibaca pelan ketika tilawah dengan pelan
· Dibaca pelan ketika sendirian meskipun tilawah bersuara
· Dibaca keras bila tilawah keras dan ada orang lain yang
mendengarkan
· Ketika bergantian bisa dibaca oleh yang pertama saja, bisa
juga masing-masing membaca
Basmalah : Dengan nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
· Dibaca ketika memulai tilawah dari awal surat kecuali surat
At-Taubah
· Ketika tilawah dimulai dari tengah Basmalah boleh dibaca
boleh tidak
Semoga pemaparan yang singkat ini
dapat bermanfaat. Amin.
0 comments:
Post a Comment