20100825

NUZULUL QUR’AN

1. Turunnya al-Qur’an dengan berbahasa Arab
Al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan berbahasa Arab, tidak dengan bahasa dunia lainnya. Hal inilah yang menjadikan bahasa Arab memiliki suatu keistimewaan khusus jika dibandingkan dengan bahasa lainnya, yaitu bahwasanya ia merupakan bahasa yang paling mulia dan bahasa yang memiliki keluasan makna. Hal ini terdapat dalam Q.S Yusuf Ayat 2:
إ ن أنزلناه قرء نا عر بيا لعلكم تعقلون.) يوسف:2)
Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh makhluk di muka bumi ini, dan juga untuk memberikan gambaran langkah yang harus ditempuh oleh umat manusia, akan tetapi kaum yang menjadi objek al-Qur’an pertama kali adalah bangsa Arab. Hal ini memiliki tujuan untuk menjadikan bangsa Arab sebagai contoh yang dapat dijadikan titik tolak bagi perjuangan ajaran Islam, maka al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab. Jika tidak memiliki tujuan seperti itu, maka al-Qur’an niscaya al-Qur’an diturunkan dengan bahasa lain selain bahasa Arab.
Karena pentingnya mencapai perubahan umat manusia yang menjadi tujuan al-Qur’an, yang perubahan tersebut memerlukan suatu titik tolak, maka jazirah Arablah yang dipandang tepat untuk mewakili titik tolak perjuangan Islam.
2. Jibril dapat memahami kalam Allah
Turunnya wahyu pada jibril yang disampaikan kepada Rasulullah dengan menggunakan metode-metode khusus yang digunakan secara sembunyi-sembunyi. Adapun pendapat ulama mengatakan:
1.Mendengar langsung dari Allah dengan menggunakan lafadz khusus
2.Jibril menghafalnya dari Lauhul Mahfud
3.Disampaikannya melalui perantara, maknanya dari Jibril atau Rasulullah saw.
3. Apakah para sahabat mendengarkan wahyu yang dibacakan Jibril kepada Rasulullah? Mengapa?
Para sahabat tidak mendengarkan langsung dari Jibril, tetapi mendengarkan dari penyampaian Rasul yang diutus oleh Allah Swt melalui perantara. Adapun penyampaian wahyu secara langsung mendengar dari perintah Allah tanpa melalui perantara. Hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar.
Rasulullah mempunyai sifat al-Amin yaitu dapat dipercaya. Tidak mungkin Rasul menyelewengkan satu huruf pun dari al-Qur’an sehingga al-Qur’an terjaga kemurniannya.
4. Proses penurunan al-Qur’an

AL-QUR'AN - LAUHUL MAHFUDZ - BAITUL IZZAH - MALAIKAT JIBRIL - RAOSULULLAH SAW - PARA SAHABAT - ....

Proses diturunkannya al-Qur’an secara bertahap berangsur selama kurun waktu dua pulu tiga tahun lamanya, sesuai dengan masa kanabian nabi Muhammad saw, yaitu semenjak ia diangkat sebagai utusan-Nya hingga ia wafat. Proses penurunan al-Qur’an secara bertahap memberikan pengaruh yang cukup besar dalam rangka mencapai tujuan keberhasilan dan dakwah dan fondasi umat.
5. Penerimaan al-Qur’an oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW menerima al-Qur’an dengan melalui wahyu dari Allah Swt. Karena beliau menerima Wahyu secara vertikal dari tempat yang lebih tinggi (secara maknawi) yaitu dari Allah Swt, maka istilah tersebut lebih sering dikatakan dengan istilah” al-Qur’an turun kepadanya”. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan lafazh “turun” yang memiliki arti ketinggian dan keagungan posisi wahyu yang diterima oleh Rasullah saw berupa al-Qur’an
Arti wahyu dari segi bahasa merupakan petunjuk yang disampaikan secara sembunyi, dengan kata lain wahyu tersebut menggunakan metode khusus yang sembunyi-sembunyi dalam penyampaiannya serta tidak memungkinkannya orang lain untuk dapat mengetahui atau bahkan untuk sekedar merasakannya.
Bentuk-bentuk wahyu memiliki tiga bentuk umum:
1)Dengan cara menambatkan ma’na isi al-Qur’an tersebut kedalam hati Rasulullah SAW
2)Menyampaikan wahyu kepada Rasulullah dai balik hijab
3)Dengan perantara malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu
Wahyu yang diterima Rasulullah saw berupa ayat-ayat al-Qur’an mayoritas diterima melalui perantara malaikatnya. Dan sebagaian lainnya dengan cara penyampain langsung dari Allah Swt kepada utusanya tersebut. Metode penyampaian wahyu secara lansung ini, saat Rasulullah saw mendengar perintah dari Allah tanpa melalui perantara, memiliki pengaruh yang sangat besar bagi beliau.
Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah saw dua kali. Salah satunya turun secara serentak dalam bentuk global, dan yang kedua turun yang secara terpisah dan bertahap selama kurun waktu mulai Rasulullah saw diutus sebagai seorang Rasul hingga beliau wafat.

0 comments:

Post a Comment

Design by Miftahul Huda Media Center Visit Original Post Copyright 2012