Selain untuk pelantikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menyongsong Bulan Ramadlan yang akan datang sebentar lagi. Acara yang bertemakan “Meningkatkan Nilai-nilai Religi Guna Menguatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Menyongsong Bulan Suci Ramadlan” ini dimulai pada sekitar jam 09.15 WIB, dengan pra acara pembacaan maulud Diba' oleh Grup Sholawat al-Bajari UIN Maulana Malik Ibarahim Malang. Sedangkan Acara intinya dilaksanakan sekitar jam 10.00 WIB. Dengan diawali pembacaan Fatihah, Ayat Suci Al-Qur'an Serta Shalawat Thariqiyah dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, juga sambutan-sambutan serta mau'idzah hasanah. Pelantikannya sendiri baru dilaksanakan pada 11.50 WIB.
Pengurus yang baru terbentuk itu dilantik sendiri oleh Pengurus Pusat MATAN, Dr. KH. Hamdani Mu’in. Dalam struktur Pengurus Cabang MATAN yang telah dilantik tersebut meliputi Ketua: Ali Akbar, Sekretaris: Syukron Ma’mun namun setelah yang bersangkutan harus menetap dan mengabdi di Pekalongan maka sekretaris sekarang adalah Luthfi Hakim, Bendahara: M. Farih Sulaiman, 3 (tiga) wakil ketua dan wakil sekretaris yang membidangi setiap departemen yang meliputi: Departemen Pengkaderan, Kajian dan Litbang, Departemen Cinta Tanah Air, Seni dan Budaya, dan Departemen Hubungan Luar, Komunikasi dan Informasi serta beberapa anggota departemen. Para pengurus tersebut adalah para Mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta di Kota Malang.
Hadir dalam pelantikan ini beberapa Tokoh NU dan Pesantren seperti: Drs. KH. Nur Salim, mewakili PCNU Kota Malang, KH. Yusuf Abdurrohman Drs. H. Muhammad Khusairi, salah satu Pengurus Idaroh Syu'biyyah Jatman Kota Malang; Dr. KH. Hamdani Mu’in, dan KH. Abdurrahman Yahya selaku Mudir Idaroh Syu'biyyah Jatman Kota Malang yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Gading Kota Malang. Juga hadir dalam kegiatan ini dari kalangan akademis serta Pengurus Idaroh Syu'biyyah Jatman Kota Malang seperti Ust. Drs. H. Murtadlo Amin dari Universitas Islam Malang (UNISMA).
Mahasiswa Ahlith Thariqah ini adalah sebuah Badan Otonom NU yang berada di bawah Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), yang sasarannya adalah para mahasiswa di Perguruan Tinggi. Keberadaannya adalah sebagai buah keputusan Muktamar ke-32 di Makasar pada tahun 2010 lalu. Demikian sebagaimana dijelaskan oleh Drs. KH. Nur Salim yang mewakili Pengurus Caban NU Kota Malang pada acara ini. “Organisasi Mahasiswa Ahlith Thariqah ini merupakan hasil dari keputusan Muktamar ke-32 Di Makasar pada tahun 2010 lalu.” Demikian penjelasannya.
Disamping itu, beliau juga mengungkapkan tentang alasan didirikannya Matan adalah karena untuk menanggapi dan menyaingi keberadaan gerakan-gerakan organisasi dan kegiatan Mahasiswa yang beridiologi berbeda dan bahkan merong-rong keberadaan NU, yang marak saat ini. “Badan Otonom ini dibentuk karena keprihatinan para sesepuh atas kegiatan yang bertentangan dengan ajaran yang telah diamalkan oleh mereka penentang Aswaja itu”. Demikian ungkapnya. Beliau juga mengatakan bahwa NU Cabang Kota Malang sangat terbuka untuk berkoordinasi jika ada kegiatan.
Menurut salah seorang penngurus yang tidak disebutkan namanya, organisasi yang baru berdiri ini untuk program awalnya akan berencana menerbitkan sebuah buletin yang berisikan wawasan Aswaja dan ke-thariqahan yang sedianya akan disebarkan ke seluruh Perguruan Tinggi di seluruh Malang Raya.
Setelah dilantik, para pengurus terssebut diberi wejangan-wejangan oleh Kyai Abdurrahman Yahya, yang diharapkan bisa menjadi bekal dalam mengemban amanat mengurus Organisasi dan menjalankan misi mengembangkan Agama Islam yang damai dan Moderat di kalangan Mahasiswa. Beliau menjelaskan akan pentingnya istiqamah dalam menjalankan amanat. “Marilah Thariqah yang kita Amalkan ini dijalankan dengan Istiqamah dan Khusuk”. Demikian ajakannya yang ditujukan kepada utamanya kepada para pengurus.
Dalam kesempatan yang diberikan kepada beliau, juga menjelaskan akan arti penting keberadaan Thariqah di Indonesia sebagai penebar kedamaian, serta menceritakan pula bagaiaman permintaan Mudir Aly Jatman Habib Yahya kepada Presiden agar Thariwah bisa berkegiatan dalam Skala Internasional. 'Keruwetan dan kekacauan yang ada di Dunia ini adalah karena kekotoran hati manusia itu sendiri, sedangkan di Thariqah kita diajarkan bagaimana kita membersihkan dan menyucikan hati kita. Perdamaian akan terjadi jika hati manusia bersih dari segala kotoran batin,Oleh karenanya jika Thariqah sudah berkembang dalam suatu wilayah, maka wilayah itu akan aman dan tenteram'. Demikian pemaparannya. Dalam sambutan tersebut Beliau juga manjelaskan akan pentingnya cinta tanah air. (ank)
1 comments:
terima kasih mas ali akbar atas postingnya. semoga panjenengan masih mau memberi kami kabar akan kegiatan matan, meskipun pas acara kemarin kami belum bisa datang.
maklum karena ada ikatan pekerjaan di sekolah kami.
Post a Comment